Investasi Jangka Panjang dan Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Panjang dan Investasi Jangka Pendek- Mimin mau berbagi nih tentang macam-macam Investasi, mungkin ada yg udah tau dan ada yg belum kan, yuk simak !


Pengertian Investasi Jangka Pendek

Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dilakukan dalam waktu singkat, produk yang menyetorkan sejumlah dana untuk dikelola dalam kurun waktu singkat sehingga modal dan keuntungannya dapat dicairkan saat tujuan telah tercapai. Umumnya, kurun waktu penanaman modalnya bisa kurang dari setahun sampai dengan dua tahun. Makanya nggak heran kalau banyak ahli merekomendasikan produk berisiko rendah.

Tujuan Penanaman Modal Jangka Pendek

1. Memberikan pengalaman berinvestasi bagi pemula
2. Menambah cashflow atau pemasukan dalam waktu singkat
3. Mendapatkan tambahan modal bisnis dalam kurun waktu singkat
4 Sebagai passive income

Contoh Investasi Jangka Pendek

1. Reksadana

Reksadana adalah kumpulan dana kolektif dari investor untuk menanamkan modal bersama pada produk pasar modal seperti surat berharga, obligasi, dan saham dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Kumpulan dana ini kemudian akan dikelola oleh seorang manajer investasi untuk mereka alokasikan pada portofolio efek di pasar modal. Nah, manajer investasi berperan sebagai pihak yang mengalokasikan dana kelolaan ke berbagai aset ibarat supir yang nganter penumpangnya ke tujuan. Jadi, kamu sebagai investor nggak perlu pusing memikirkan strategi investasi dan pengelolaannya.

Ada beberapa jenis reksadana, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham. Buat kamu yang punya periode penanaman modal singkat, produk reksadana pasar uang (RDPU) bisa jadi pilihan tepat minim risiko. RDPU adalah jenis reksadana dengan alokasi 100% dana kelolaannya pada produk pasar uang. Produk pasar uang di antaranya deposito dan surat berharga dengan jatuh tempo <1 tahun.

RDPU adalah salah satu upgrade cara menabung agar lebih menguntungkan. Produk ini risikonya paling rendah dari jenis reksadana lainnya. Di tanamduit, investasi reksadana bisa dimulai dari nominal yang sangat terjangkau, mulai dari 100 ribu saja. Kamu bisa baca selengkapnya mengenai reksadana pasar uang melalui artikel berikut.

2. Deposito

Deposito adalah instrumen investasi perbankan dengan imbal hasil berupa suku bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa. Dalam hal ini, nasabah menaruh sejumlah uang di bank untuk jangka waktu tertentu, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 24 bulan. Produk deposito juga risikonya rendah, karena mendapat jaminan langsung dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, kalau sewaktu-waktu kamu ingin mencairkan dana depositomu sebelum jangka waktu simpanan berakhir, kamu akan dikenakan denda atau pinalti.

3. P2P Lending

P2P Lending adalah salah satu jenis penanaman modal yang mempertemukan peminjam dan pemodal secara langsung dalam sebuah platform aplikasi. Jadi, pada platform P2P Lending, kamu berkesempatan meminjamkan modal kepada UMKM untuk mengembangkan usahanya. Periode waktu investasinya juga cukup beragam, mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan. Semakin panjang masa tenor pinjaman, semakin besar persentase bunga yang kamu dapatkan.

Namun, kamu harus jeli dalam memilih usaha mana yang ingin kamu danai, karena potensi gagal bayar dari suatu usaha pasti ada. Jadi, cermati dengan baik profil peminjam dan segmen usahanya untuk meminimalisir risiko gagal bayar, ya. P2P Lending bisa jadi salah satu contoh penanaman modal dengan periode singkat untuk kamu pilih. Minimum investasinya juga cukup terjangkau, mulai dari Rp100 ribu.

4. Surat Berharga Negara (SBN)

SBN adalah salah satu contoh investasi jangka pendek yang pemerintah terbitkan dengan tujuan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan negara. Gampangnya, kamu minjemin sejumlah uang ke negara dan mendapatkan imbal hasil berupa kupon yang dibayarkan setiap bulannya ke rekeningmu. Lalu, pemerintah akan membayarkan pokok (dana investasi) saat masa jatuh tempo.

Produk satu ini mendapat jaminan langsung dari negara sehingga risikonya sangatlah rendah. Selain itu, kupon (imbal hasil) yang ditawarkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito. Jadi, sangat cocok untuk pemula dengan tujuan keuangan 2–3 tahun dari sekarang. SBN dapat kamu beli mulai dari Rp1 juta saat masa penawarannya.

5. Saham

Bagi investor risk taker, berinvestasi saham dalam jangka pendek bisa jadi pilihan penanaman modal menguntungkan. Meskipun di sisi lain, risiko kerugiannya juga cukup tinggi. Akan tetapi butuh kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang mumpuni agar investasi saham menguntungkan. Jadi, buat pemula, sebaiknya pilih produk yang risikonya lebih rendah, ya.
Kesimpulan

Setiap orang punya tujuan investasi dan target waktu untuk mencapainya. Contoh investasi jangka pendek di atas dapat menjadi referensi kamu untuk memilih produk yang tepat. Di tanamduit, kamu bisa memenuhi kebutuhan jangka pendekmu dengan berinvestasi pada produk reksadana dan SBN. Tentukan tujuan investasimu dan mulai investasi di tanamduit sekarang!

Pengertian Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang yaitu investasi ditujukan untuk masa tau, jadi investor membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menikmati hasil invetasinya. Jenis investasi yang memungkinkan investor dapat memperoleh keuntungan jangka panjang lebih dari lima tahun. Instrumen investasi ini cocok sekali untuk orang yang ingin mempersiapkan finansial di masa yang akan datang. Misalnya, dana pensiun, beli mobil baru, ibadah umroh, dan sebagainya. Umumnya, produk penanaman modal yang memberikan imbal hasil besar dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun memiliki nilai harian yang fluktuatif atau cenderung naik-turun dalam jangka pendek. Namun, kamu bisa mendapatkan keuntungan optimal dalam kurun waktu 5-10 tahun. Dalam hal ini, kamu juga dapat menggunakan strategi dollar cost averaging atau melakukan investasi secara rutin dalam periode tertentu tanpa melihat harga naik atau turun. Dengan begitu, keuntunganmu akan lebih optimal di masa yang akan datang.

Tujuan

1. Persiapkan Dana Khusus
Ingin mempersiapkan biaya pernikahan, biaya beli mobil baru, atau pendidikan anak? Nah, produk penanaman modal seperti saham, properti, reksa dana saham, atau emas cocok sekali untuk mempersiapkan dana khusus di masa depan.

2. Mendapatkan Keuntungan Jangka Panjang
Jika kamu konsisten menyisihkan sebagian penghasilan ke instrumen investasi, maka kamu akan mendapatkan keuntungan optimal dalam jangka panjang. Imbal hasilmu akan lebih optimal saat menerapkan strategi dollar cost averaging. Dengan begitu, konsistensimu dalam berinvestasi akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang.

3. Mencapai Kebebasan Finansial
Semua orang tentu ingin mencapai kebebasan finansial di masa depan. Untuk mencapainya, kamu harus mempersiapkan keuangan di masa ini agar dapat mewujudkan financial freedom atau kebebasan finansial. 

Instrumen investasi juga bisa menjadi sumber passive income. Dalam periode tertentu, kamu juga bisa mendapatkan dividen, bunga, uang sewa, royalti, dan sebagainya. Contoh investasi jangka panjang, kamu punya properti berupa kost di dekat stasiun Pondok Cina. Setiap bulannya, kamu mendapatkan keuntungan dari uang sewa dari properti kost.

5. Mempunyai Kepemilikan Sebuah Usaha
Seorang investor berkesempatan untuk menjadi pengendali perusahaan dengan kepemilikan sebuah usaha. Selanjutnya, kamu akan memperoleh dividen dari perusahaan tersebut.

Contoh Investasi Jangka Panjang

1. Investasi Emas

Contoh investasi jangka panjang yang investor percayai dari tahun ke tahun itu investasi emas. Aset logam mulia menjadi produk andalan masyarakat karena nilainya cenderung naik dari tahun ke tahun. Dalam jangka panjang, harga emas selalu. Di tengah situasi perekonomian dunia yang tidak stabil, nilai logam mulia tetap aman. Oleh sebab itu, aset ini mampu menjaga kekayaan seseorang dari inflasi. Di tanamduit, kamu juga bisa mulai investasi emas digital maupun emas fisik mulai dari harga terjangkau. Mulai dari 10 ribu, kamu juga bisa transaksi emas, lho.

2. Saham

Dengan instrumen investasi ini, investor dapat memiliki kepemilikan suatu perusahaan terbuka melalui investasi saham. Saham adalah kepemilikan penyertaan modal terhadap suatu perusahaan. Dalam hal ini, seorang investor juga berkesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bagi investor yang ingin mendapatkan imbal hasil maksimal, aset saham dapat memberikan keuntungan besar. Namun, risiko investasi juga semakin besar. Jangan lupa bahwa ada istilah, “high risk, high return”. Pastikan kamu memilih produk saham dengan fundamental yang baik agar dapat menghasilkan imbal hasil optimal di masa yang akan datang.

3. Properti

Aset properti menjadi salah satu produk penanaman modal yang populer dan menguntungkan. Namun, kamu harus memiliki modal yang sangat besar untuk memulai investasi ini. Bahkan, kamu memerlukan modal ratusan hingga miliaran rupiah untuk memulainya. Setiap tahun, harga aset ini mengalami kenaikan hingga 20 persen. Properti dapat memberikan passive income dari uang sewa. Misalnya, kamu membuka usaha kost mahasiswa di daerah Depok. Uang sewa dari penyewa kost bisa menjadi sumber penghasilan bulananmu. Aset ini bisa sangat menguntungkan, bukan?

4. Obligasi

Salah satu contoh investasi jangka panjang adalah obligasi. Produk ini adalah surat utang yang dapat diperjualbelikan dari pihak penerbit efek kepada pihak pembeli. Dalam hal ini, penerbit efek akan membayar bunga berupa kupon pada periode tertentu serta pembayaran pokok pinjaman saat jatuh tempo. Umumnya, obligasi dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan tertentu. Jenis obligasi jangka panjang itu memiliki jatuh tempo 5–10 tahun. Jika investor memilih obligasi dengan jatuh tempo yang lama, maka kamu akan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi juga.

Semoga Bermanfaat !


0 Komentar